BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Sukabumi sebagai salah satu kota di Propinsi Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 48.000,213 Ha, dan jumlah penduduk 259.045 jiwa (Kota Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2004), sedang berbenah diri di berbagai sektor kehidupan guna mencapai visi Kota Sukabumi yaitu “Sebagai Pusat Pelayanan Jasa Terpadu di Bidang Perdagangan, Pendidikan dan Kesehatan”.
Dalam RTRW Provinsi Jawa Barat Kota Sukabumi memiliki fungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) bersama Cianjur yang diarahkan sebagai salah satu pusat keluar masuknya aliran orang dan barang dari dan ke daerah sekitarnya. Dalam sistem perkotaan Jawa Barat, Kota Sukabumi ditetapkan sebagai kota hierarki IIIA yang memiliki fungsi dan peran yaitu sebagai pusat produksi, koleksi dan distribusi dengan skala pelayanan inter regional.
Sedangkan dalam RTRW Kota Sukabumi tahun 2002-2011, fungsi Kota Sukabumi ditetapkan sebagai :
1 Pusat pengembangan industri, khususnya industri kecil dan agroindustri karena hinterland Kota Sukabumi merupakan wilayah pertanian dengan tingkat produsi yang cukup besar.
2 Pusat pendidikan, dengan catatan perlu dikembangkannya beberapa fasilitas pendidikan baru, baik untuk tingkat menengah maupun perguruan tinggi dan yang lebih penting perlu dikembangkannya pendidikan khusus yang lebih spesifik.
3 Pusat pelayanan kesehatan, baik untuk pelayanan lokal maupun regional.
Perkembangan Kota Sukabumi saat ini dapat dibilang cukup pesat, hal ini dapat dilihat pada perkembangan fisik dan peningkatan jumlah kegiatan yang cukup cepat, yang ditandai dengan tumbuhnya kegiatan komersil, jasa pelayan umum dan pusat pedagangan.
Perkembangan diberbagai sektor kehidupan tersebut menyebabkan bangkitan perjalanan yang terus mengalami peningkatan, pada tahun 2002, angka bangkitan perjalanan yang terjadi di Kota Sukabumi mencapai angka 212.100 perjalanan setiap hari dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 5% pertahun (Dinas Perhubungan Kota Sukabumi).
Selain bangkitan perjalanan yang terus meningkat, pembangunan di Kota Sukabumi juga ditandai dengan semakin beragamnya tata guna lahan disekitar pusat kota. Pusat Kota Sukabumi yang berada di wilayah Jalan Jendral Ahmad Yani, akan terus mengalami perkembangan secara kontinyu hingga mencapai jalan Jendral Sudirman yang merupakan lokasi dari Terminal Sudirman yang menjadi lokasi studi. Bahkan kini tata guna lahan disekitar terminal didominasi oleh perdagangan dan jasa dan sebagian kecil pemukiman penduduk.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan orang dan atau barang serta untuk mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi (UU No 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan), Terminal Sudirman harus dapat bekerja secara optimal dan efisien, sehingga dapat mendukung kegiatan masyarakat Kota Sukabumi.
Keberadaan Terminal Sudirman sangat diperlukan dalam mendukung mobilitas penduduk di Kota Sukabumi, menciptakan ketertiban lalu lintas, disamping itu Terminal Sudirman pun berfungsi sebagai sarana penunjang bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi dari sektor retribusi. Selain itu terminal berperan pula sebagai tempat bagi para awak bus dan kendaraan beristirahat sebelum memulai lagi perjalanan.
Terminal Sudirman terletak diantara dua jalan, yaitu Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Arif Rahman Hakim, yang memiliki arus lalu lintas cukup padat. Kedua ruas jalan tersebut merupakan akses menuju pusat kota yang terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani. Selain itu, lokasi terminal yang terletak di kawasan yang cukup padat, dengan tata guna lahan yang didominasi perdagangan dan jasa serta pemukiman menyebabkan terminal sulit untuk dikembangkan, dan berdampak pada lingkungan sekitar yang diakibatkan getaran yang dapat berpengaruh pada usia bangunan serta asap yang dikeluarkan kendaraan yang mengandung gas dan partikel yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, kondisi topografi terminal yang menurun, struktur tanah yang tidak rata, memerlukan kehati-hatian para awak bus dalam memarkir kendaraan dan memastikan kendaraan tetap diam.
Terminal eksisting secara fungsional termasuk dalam terminal penumpang tipe A, hal ini bisa dilihat dengan adanya pelayanan angkutan bus antar provinsi atau yang biasa disebut bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), selain itu dalam RUJT (Rencana Umum Jaringan Transportasi) Penumpang dan Barang Kota Sukabumi, Terminal Sudirman ditetapkan sebagia Terminal Tipe A.
Dari data tahun 2004, saat ini Terminal Sudirman yang beroperasi 18 jam sehari antara jam 00.00 - 18.00 memiliki luas hanya 5.294,98 m2 dan kapasitas statis 70 kendaraan (60 bus besar dan 10 bus sedang), sedangkan jumlah pelayanan rata-rata perhari adalah 400-450 bus, dengan jumlah penumpang 3.500-4.000 orang. Teminal Bus Sudirman saat ini dilayani oleh 692 kendaraan terdaftar dari 36 perusahaan yang ada, dengan jumlah trayek 18 jurusan. Kondisi pelayanan rata-rata terdapat 51 bus/jam, sedangkan pada kondisi puncak terdapat 83 bus/ jam atau melibihi kapasitas statis (119%).
Dari uraian diatas, hipotesa awal adalah Terminal Sudirman pada saat ini memiliki beberapa permasalahan, seperti lokasi terminal yang berada di pusat kota, volume kendaraan yang cukup padat pada jalan disekitar terminal sehingga menumbulkan kemacetan, serta banyaknya bus yan parkir di pinggir jalan radius ±100 meter sekitar Terminal Sudirman.
Untuk mendapatkan koleksi contoh Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download
Atau klik disini
Kumpulan Tesis dan Skripsi Teknik
Monday, September 5, 2011
Identifikasi Permasalahan Terminal Penumpang Tipe A Sudirman Kota Sukabumi (TS-7)
Studi Analisis Performansi Jaringan Astinet Di Pusat Komputer (Puskom) Universitas Syiah Kuala (TE-15)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini teknologi informasi berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan di bidang pendidikan dan pengetahuan. Kebutuhan akan informasi dan komunikasi sudah menjadi konsumsi orang banyak bukan lagi menjadi monopoli perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Salah satu teknologi informasi yang berkembang pesat adalah jaringan internet. Internet merupakan suatu media untuk memperoleh dan sekaligus menyebarkan informasi tanpa melihat batasan ruang dan waktu.
Kelancaran hubungan komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan mobilitas kehidupan masyarakat dewasa ini. Bagus tidaknya suatu sistem komunikasi yang sedang dioperasikan tentu sangat ditentukan oleh handalnya sistem yang sedang dioperasikan. Tentunya untuk menghasilkan kelancaran hubungan komuniksi harus didukung performansi sistem yang baik dalam hal ini yang dibicarakan adalah sistem komunikasi data. Performansi ini dilihat dari perangkat sistem yang sedang beroperasi dan parameter-parameter yang mempengaruhi sistem tersebut.
Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan akses komunikasi data, memang sewajarnyalah penyedia layanan ini memperhatikan kinerja dan jumlah akses yang dapat di layani kapan dan dimanapun. Bentuk layanan komunikasi datapun kini semakin kompleks seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi khususnya dan elektronik pada umumnya.
Internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data yang paling populer di planet ini. Pada lima tahun lalu, trafik telnet dan World Wide Web merupakan jenis-jenis trafik dominan. Akan tetapi, bentuk layanan yang ditawarkan Internet semakin beragam. Pengguna Internet mulai menggunakan aplikasi-aplikasi seperti video conference, telemedicine, distance learning, dan layanan-layanan lain yang banyak menghabiskan bandwidth.
Modem konvensional saat ini yang mempunyai rate maksimum 56 kbps tentu saja tidak dapat mendukung layanan-layanan baru seperti video conference, telemedicine dan distance learning. Para pengguna internet menginginkan kapasitas transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan aplikasi-aplikasi internet secara wajar. Oleh karena itu, teknologi serat optik saat ini merupakan sebuah alternatif terbaik yang cocok diterapkan untuk data berkecepatan tinggi.
Untuk dapat mengoperasikan layanan dengan baik dan handal, seorang administator dituntut dapat melakukan manajemen alokasi titik sambungan serta bandwidth yang tersedia sehingga tidak terjadi drop pada jam-jam tertentu. Titik-titik mana saja dari jaringan yang memiliki trafik yang relatif lebih rendah harus dapat menentukan secara pasti kesalahan yang sedang terjadi. Agar dapat mengetahui apa yang terjadi maka administrator harus melakukan analisis terhadap kinerja jaringan.
Untuk dapat memberikan layanan yang memuaskan kepada pengguna, maka kinerja jaringan harus berada pada kondisi yang baik. Kinerja jaringan dikatakan baik apabila jaringan berada dalam kondisi stabil serta dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap kecepatan transfer data dan bandwidth jaringan.
Analisis kinerja jaringan internet menekankan proses pemantauan dan perhitungan parameter kinerja jaringan pada infrastruktur jaringan seperti kecepatan dan kapasitas transmisi.
Untuk mendapatkan koleksi contoh Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download
Atau klik disini
Implementasi Java Media Framework Api Pada Multimedia Streaming (TE-14)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini perkembangan dunia Teknologi Informasi (TI) telah berkembang pesat salah satunya dalam hal bahasa pemrograman. Ada beberapa bahasa pemrograman, salah satunya adalah Java yang sudah tidak di ragukan lagi perannya dalam perkembangan TI.
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat berjalan di semua platform tanpa harus mengubah kode sedikitpun dengan syarat pada sistem yang digunakan sudah terdapat JRE (Java Runtime Environment). Hal inilah yang menjadi kekuatan Java sebagai bahasa pemrograman multiplatform write once run anywhere. Aplikasi menggunakan Java sangatlah luas dan dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu J2EE (Java 2 Enterprise Edition), J2SE (Java 2 Standard Edition), dan J2ME (Java 2 Micro Edition). Dari ketiga sub bagian tersebut yang membedakan adalah cakupan aplikasi yang ingin dibuat. J2EE digunakan untuk aplikasi yang bersifat enterprise dan dalam sekala yang besar seperti sistem terdistribusi, J2SE digunakan untuk aplikasi standard pada desktop sedangkan J2ME lebih dikonsentrasikan untuk aplikasi yang bersifat embedded seperti mobile device. Dari ketiga sub bagian yaitu J2EE, J2SE, dan J2ME masih dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan. J2SE adalah framework yang sering digunakan, karena semua platform Java menggunakan J2SE sebagai base development.
JMF API (Java Media Framework Application Programming Interface) adalah extension dari J2SE yang dikonsentrasikan untuk pemrograman pada multimedia streaming (JMF version 2.1.1e). JMF version 2.1.1e sudah mendukung RTP (Realtime Protocol) yang digunakan sebagai protokol aplikasi yang realtime seperti audio/video streaming. Dengan menggunakan API ini akan mempermudah dalam meng-implementasikan realtime protocol pada multimedia streaming.
JMF API merupakan arsitektur yang menggabungkan protokol dan pemrograman interface untuk merekam, menransmisi, dan playback media. Pada JMF version 2.1.1e, Sun's sebagai perusahaan pengembang bahasa pemrograman Java berinisiatif untuk membawa pemrosesan time-base media kedalam bahasa pemrograman Java. Time-base media adalah mengubah data yang diterima dengan berdasarkan waktu, termasuk didalamnya seperti audio dan video klip, MIDI, dan animasi.
Karakteristik time-based media adalah dibutuhkannya waktu untuk mengirimkan dan memproses media. Ketika media data dialirkan harus ditemukan timing yang tepat untuk menerima dan menapilkannya ini yang sering disebut sebagai streaming media. Misal ketika movie dimainkan, data tidak dapat dikirimkan dengan cepat sehingga akan terjadi delay pada waktu playback. Dengan kata lain, jika data tidak dapat dikirimkan dan diproses dengan cepat maka akan menyebabkan kehilangan data atau dropping frame untuk memperbaiki playback. Untuk mengatasi masalah waktu transfer data maka dikembangkan banyak format audio/video seperti Cinepak, MPEG-1, H.263, JPEG, PCM, Mu-Law, G.723.1 dan lain-lain. Dari masing masing format tersebut akan mempengaruhi kualitas video/audio, kebutuhan CPU, dan bandwidth.
Untuk mendapatkan koleksi contoh Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download
Atau klik disini
Pengaruh Jenis Codec Dan Ketersediaan Bandwidth Terhadap Unjuk Kerja VOIP Menggunakan ITG PLANET VIP-000 Berbasis Protokol H.323 (TE-13)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi Internet yang sedemikian pesat telah memicu munculnya berbagai teknologi baru yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan manusia akan komunikasi yang lebih sempurna dari hari ke hari. Salah satu teknologi yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tersebut adalah teknologi Multimedia. Multimedia didefinisikan sebagai komunikasi yang menggunakan kombinasi antara berbagai media dan mungkin melibatkan Personal Computer (PC) didalamnya (Bandung, Hubbany, Hartanta: 2002). Multimedia sendiri merepresentasikan data dalam bentuk teks, voice, audio, video, musik, gambar, animasi, dll.
Voice yang merupakan bagian dari teknologi multimedia dalam perjalanannya mengalami banyak perkembangan diantaranya kita kenal dengan teknologi Voice Over Internet Protocol (VoIP). Secara umum VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan Internet untuk mengirimkan data paket suara dari satu tempat ke tempat lain menggunakan perantara protokol IP (tharom, purbo: 2001). Pada awal perkembangannya VoIP hanya dapat digunakan untuk komunikasi antar PC multimedia dengan kualitas rendah, namun seiring berjalannya waktu VoIP telah banyak dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk komunikasi antara PC dengan telepon biasa (PSTN/PABX) ataupun untuk komunikasi antar telepon (phone to phone).
Terdapat beberapa protocol yang menunjang teknologi VoIP diantaranya yaitu protocol H.323, SIP Server dan MGCP. VoIP merupakan teknologi yang real-time sehingga mudah sekali terjadi delay ataupun packet loss. VoIP sendiri terdiri dari beberapa coder-decoder (codec) yang membutuhkan bandwidth berbeda dalam setiap pengiriman paketnya dan mungkin saja kualitas layanan VoIP (dilihat dari delay, paket loss, dll) untuk masing-masing codec tersebut juga berbeda. Dengan menggunakan perangkat Internet Telephony Gateway (ITG) PLANET model VIP-000 yang berbasis protocol H.323 kita dapat melakukan komunikasi melalui jaringan VoIP dengan memakai codec yang terdapat didalamnya dan tentunya dengan kebutuhan bandwidth yang disesuaikan pula.
Namun pada kenyataannya, kebutuhan bandwidth masing-masing codec untuk pengiriman paket suara tersebut cukup besar, sehingga timbul berbagai persepsi bahwa teknologi VoIP boros bandwidth. Dari permasalahan tersebut maka muncul ide untuk mengamati performa VoIP jika disediakan bandwidth dengan kapasitas yang berbeda, mulai dengan bandwidth yang lebih besar dari kebutuhannya hingga bandwidth minimum yang harus dipenuhi agar komunikasi dapat berjalan dengan memperhatikan pula proses samplingnya.
Untuk mendapatkan koleksi contoh Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download
Atau klik disini
Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented Dengan Unified Approach (Studi Kasus Penentuan Alokasi Trayek Angkutan Perdesaan Di Dinas Perhubungan (IK-35)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komputer khususnya bidang teknologi informasi menunjukan perkembangan yang sangat pesat, terbukti dengan penggunaan komputer pada berbagai bidang, kalangan dan usia yang sudah banyak kita temukan sekarang ini. Pemanfaatan komputer pada berbagai bidang tersebut merujuk pada peningkatan kualitas kinerja dari sisi kemudahan memperoleh informasi yang cepat dan akurat.
Sebagian besar perusahaan atau organisasi pada saat ini mulai mengaplikasikan kecanggihan dari teknologi informasi dan komunikasi. Organisasi yang dapat menerapkan teknologi yang lebih baik dan canggih, akan dianggap memenangkan persaingan. Penggunaan teknologi ini tentunya berkaitan pula dengan proses bisnis mereka. Dapat dikatakan, teknologi digunakan oleh organisasi dalam mendukung kelancaran proses bisnis mereka.
Sistem kerja manual yang kompleks dan memerlukan pengolahan data yang cepat, mulai diubah menjadi sistem yang terkomputerisasi. Sistem dibuat tidak hanya untuk mengikuti tren bisnis, tetapi sistem juga memiliki fungsi dan peran yang cukup penting dalam organisasi. Penggunaan sistem komputerisasi dapat memperbaiki proses bisnis yang ada, meningkatkan efisiensi dan akurasi, serta meningkatkan kinerja organisasi. Untuk membangun sebuah sistem, tentunya diperlukan perhitungan dan perencanaan yang baik dan matang. Sistem yang baik tidak harus mengubah seluruh proses bisnis organisasi, tetapi hendaknya sistem mengikuti proses bisnis yang sudah ada, dengan melakukan perbaikan pada bagian-bagian yang bisa diefisienkan. Berarti dalam pembuatan sistem bagi organisasi, diperlukan analisis terhadap proses bisnis dan permasalahan yang dihadapi. Analisis juga bisa dilakukan terhadap sumber daya dan kemampuan yang tersedia dalam perusahaan. Setelah analisis, perlu juga dilakukan perancangan terhadap sisi-sisi teknis dari sistem, memilih teknologi apa yang paling cocok untuk diterapkan dalam sistem. Barulah kemudian mulai masuk kepada implementasi dan pengujian sistem, sebelum digunakan dalam organisasi.
Salah satu implementasi dari kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini sangat marak diterapkan di perusahaan atau organisasi adalah sistem informasi.
Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen yang terdiri dari hardware, software, brainware, prosedur atau aturan yang diorganisasikan secara terintegrasi untuk mengolah data dan fakta menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dalam organisasi. Dengan menggunakan sistem informasi, data dan laporan diolah secara terkomputerisasi sehingga kini banyak perusahaan atau organisasi yang lebih memilih menggunakan suatu sistem informasi untuk membantu mempermudah aktifitas bisnisnya. Dengan sistem informasi, kinerja perusahaan atau organisasi menjadi lebih baik, tidak ada penumpukan arsip dan laporan. Semua data dan file transaksi perusahaan terorganisasi dan tersimpan dalam storage (tempat penyimpanan file) yang sewaktu-waktu bisa diakses.
Angkutan umum adalah pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung.
Angkutan umum dalam hal ini angkutan perkotaan maupun angkutan perdesaan merupakan salah satu jenis angkutan umum yang banyak digunakan di jaman sekarang ini, khususnya oleh mereka yang tidak mempunyai kendaraan pribadi. Jenis angkutan ini banyak digunakan karena dapat mengantarkan para penumpang ke tempat tujuan dengan harganya yang cukup murah. Waktu yang dibutuhkan angkutan umum untuk tiba di tempat tujuan juga tidak jauh berbeda dengan waktu yang dibutuhkan untuk tiba di tujuan dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem hidup dan kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Kondisi sosial demografis wilayah memiliki pengaruh terhadap kinerja transportasi di wilayah tersebut. Tingkat kepadatan penduduk, petumbuhan ekonomi dan perkembangan pembangunan akan memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan transportasi dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Peran transportasi berada pada posisi yang strategis dan vital dalam kehidupan dan seluruh aktifitas masyarakat. Transportasi berperan dalam mengakomodasi mobilitas kegiatan bidang ekonomi, kehidupan sosial, budaya, serta aktifitas lain masyarakat yang penting. Peran transportasi akan lebih dirasakan dan dibutuhkan jika melihat dari beberapa aspek diantaranya jumlah penduduk yang besar maupun kondisi geografis.
Konsekuensi dari besarnya jumlah penduduk adalah munculnya kebutuhan (need) akan mobilitas berupa jasa transportasi untuk memenuhi dan meningkatkan aktifitasnya. Selain jumlah penduduk yang besar, hal itu juga ditambah pula dengan tingkat sebaran penduduk yang tidak merata.
Transportasi perkotaan mengalami permasalahan sangat serius akibat dari tekanan migrasi desa ke kota hingga pembiayaan transportasi yang sangat kompleks. Namun demikian, lebih penting lagi bahwa kesenjangan infrastruktur dan sarana transportasi antar desa dan kota mengakibatkan hambatan pembangunan dan mendorong migrasi desa-kota.
Kebutuhan transportasi di daerah perdesaan dan perkotaan sangatlah berbeda, baik dari jumlah prasarana dan sarana, maupun tingkat pelayanannya. Penyebab utama dari perbedaan kebutuhan transportasi ini didasari oleh perbedaan jumlah pendapatan antara penduduk perkotaan dan perdesaan, baik itu jumlah pendapatan rata-rata maupun spektrum pendapatannya. Perbedaan pendapatan sangat dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing wilayah tersebut, misalnya di perkotaan: sektor perekonomian yang sangat dominan di wilayah ini adalah jasa, perdagangan, konstruksi dan pengolahan, sedangkan di perdesaan lebih didominasi oleh sektor pertanian. Penduduk di daerah perkotaan lebih padat dibandingkan dengan penduduk di perdesaan sehingga persaingan dalam dunia kerja juga lebih ketat.
Beberapa wilayah perdesaan masih bersifat daerah subsisten, yaitu daerah yang kebutuhannya masih dipenuhi sendiri, sedangkan di wilayah perkotaan sistem perdagangan sudah merupakan cara yang lazim dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya, hal ini didukung dengan adanya bangunan rill pasar (misalnya: pasar rakyat, mall, pertokoan dll). Dengan adanya perkembangan sektor perekonomian di wilayah perkotaan oleh bidang jasa, perdagangan, konstruksi dan pengolahan, maka sudah sewajarnya apabila ketrampilan manuasia di perkotaan lebih dihargai daripada di wilayah perdesaan.
Semakin berkembangnya pembangunan daerah dan pertumbuhan penduduk semakin besar pula pelayanan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam hal pelayanan transportasi darat dalam hal ini tranportasi angkutan perdesaan di Kabupaten Garut.
Kebutuhan dan penyediaan armada angkutan orang dengan kendaraan umum (angkutan perdesaan) yang melayani angkutan dalam kawasan pemukiman, perdagangan, industri, pendidikan dan perkantoran di Kabupaten Garut mengalami perkembangan yang menuntut adanya perluasan wilayah jangkauan pelayanan.
Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan kendaraan umum yang mempunyai asal-tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang.
Jaringan trayek angkutan perdesaan erat kaitannya dengan pelayanan transportasi, dimana dengan adanya pengalokasian trayek angkutan perdesaan, dapat memberikan aksesibilitas/kemudahan bagi manyarakat atau pengguna jasa transportasi angkutan perdesaan baik dari segi ekonomi, keefisienan waktu dan lain-lain.
Berdasarkan alasan tersebut, pada penyusunan laporan tugas akhir ini penulis tertarik untuk mengambil topik sebuah perancangan sistem informasi dengan mengangkat judul: "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS OBJECT ORIENTED DENGAN UNIFIED APPROACH
(STUDI KASUS PENENTUAN ALOKASI TRAYEK ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN GARUT)".
Untuk mendapatkan koleksi contoh Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download
Atau klik disini
Sistem Informasi Penggajian Pada Pt.Surya Lagang Ostentasi Medan (IK-34)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gaji merupakan sejumlah uang yang diberikan kepada seseorang baik itu seorang pegawai atau karyawan sebagai imbalan jasa atas usaha atau kerja yang telah dilakukannya terhadap perusahaan. Dalam memberikan gaji setiap perusahaan memiliki sistem yang berbeda-beda. Di mana gaji yang diberikan kepada para tenaga kerja juga berbeda sesuai dengan jabatan dan tingkat golongannya. Sehingga bukanlah suatu hal yang mengherankan apabila suatu perusahaan mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan gaji tenaga kerja tersebut. Hal ini umumnya disebabkan karena adanya jumlah tenaga kerja yang sangat banyak dan waktu yang digunakan untuk menghitung gaji sangatlah singkat yang biasanya dilakukan diakhir bulan.
PT. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah salah satu perusahaan distributor yang bergerak dibidang penjualan minuman ringan Teh Sosro dan Fruit Tea yang mana pada akhir periode akuntansi (bulan) melakukan proses penggajian kepada para karyawannya dan membuat laporan gaji sebagai pertanggung jawaban kepada pimpinan perusahaan. Proses pencatatan dan perhitungan gaji yang diterapkan oleh perusahaan masih bersifat manual sehingga menyebabkan proses gaji sering terlambat. Oleh sebab itu perusahaan ini sebenarnya membutuhkan suatu sistem perhitungan gaji yang cepat dan akurat sehingga proses kerja bagian personalia dan kasir menjadi lebih efisien.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian bidang penggajian pada sebuah perusahaan dengan memilih judul ‘Sistem Informasi Penggajian Pada PT. Surya Lagang Ostentasi Medan’.
Untuk mendapatkan koleksi contoh Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download
Atau klik disini
Pengelolaan Sistem Jaringan Komputer Lokal di Laboratorium Komputer …(IK-33)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa teknologi informasi berkembang sangat pesat di segala bidang yang berdampak luas pada kinerja suatu perusahaan maupun organisasi-organisasi termasuk di sekolah-sekolah pada masa ini dan di masa yang akan datang. Berbagai peralatan canggih beserta sistem pendukungnya dibuat agar ampu memenuhi kebutuhan informasi yang tersebar begitu cepat maupun untuk mengolahnya lebih lanjut. Perkembangan yang terbaru dari komputer salah satunya adalah dikembangkannya suatu sistem yang menggabungkan lebih dari satu komputer di bawah satu kendali dan memungkinkan pemakai untuk bersama-sama menggunakan sumber daya sistem yang ada dengan adanya koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain, dan pengembangan ini dinamakan jaringan atau network.
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Plaosan, Kab. Magetan sebagai pelayan publik dalam hal ini bidang pembelajaran ilmu pengetahuan, selalu berusaha memberikan pelayanan yang maksimal kepada para siswanya. Salah satu sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah ini adalah adanya laboratorium komputer. Di samping untuk mengenalkan siswa kepada alat teknologi informasi, tentu saja pihak sekolah mempunyai tujuan untuk membekali siswa-siswanya dengan ilmu mengenai komputer itu sendiri. Pihak sekolah mengharapkan, para lulusan siswanya mendapatkan pendidikan awal mengenai komputer sehingga dapat digunakan untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Laboratorium komputer ini sifatnya masih mandiri (bekerja sendiri-sendiri), belum dapat terkoneksi atau terhubung antara satu komputer dengan komputer yang lain. Hal ini tentu saja menjadi pertimbangan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Plaosan untuk lebih mengembangkan teknologi komputernya menjadi suatu jaringan terpadu agar mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain. Untuk jangka pendek, jaringan ini akan bermanfaat bagi guru TI dalam kegiatan belajar mengajarnya, untuk menambah dan mengurangi data, tidak perlu harus mengatur satu per satu komputernya tapi hanya lewat satu komputer pusat, data sudah bisa ditambah maupun dikurangi. Untuk jangka panjangnya, jaringan dapat dikoneksikan ke internet sehingga akan mampu mengakses berbagai informasi dari belahan dunia manapun tanpa batas dan kapan saja. Ini nantinya sebagai pertimbangan bagi para siswa lulusan sekolah dasar yang akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi untuk menjadikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Plaosan ini menjadi tujuan sekolah mereka selanjutnya.
Untuk mendapatkan koleksi contoh Skripsi Lengkap dalam bentuk file MS-Word, silahkan klik download
Atau klik disini